Ada yang Menarik bagi Saya atas tulisan seorang teman di
Facebook yaitu Sdr.Herizal Alwi II, Karena Semakin susahnya memberantas KORUPSI
di Indonesia, sebab Korupsi itu ibarat sebuah kutil, dia tak kan bisa hilang
jika tidak dicabut hingga ke akar-akarnya. Sudah jenuh rasanya apa yang kita
dengar setiap hari di Media Elektronik,Surat Kabar,Radio,Situs -situs Online,
Bloger,Facebook,Twitter,YM dan lain sebagainya.
Namun bukannya berkurang tapi justru segala Ruang Publik
dan kepemerintahan semakin sesak dipenuhi oleh Pakar-pakar per-korupsian dan
juga Pakar dalam mengelabui Kasus Korupsi.
Berbagai Bidang Komisi dibentuk,ada yang Independen dan
Atas inisiatif Pemerintah segala, dan yang lucunya Ada Badan Kolaborasi antar
Pakar Korupsi,Pakar hukum dan Parlemen Gotong Royong yang akan selalu siap
tampil di kaca TV pada Pagi,Siang,Sore dan Malam Hari. Nampaknya Semakin Solid
lah Korupsi ini di Negara Indonesia Yang kita Cintai Yang Penuh dengan
Orang-orang Terkaya di Dunia dan Orang Termelarat Terbanyak di Dunia ini.
Apapun alasannya tidak dipungkiri bahwa KORUPSI
sebenarnya telah menjadi sebuah Trend dan senantiasa akan menemukan kiat baru
untuk menjadi seorang Koruptor bahkan kalau bisa semakin besar Korupsi nya maka
akan semakin terkenal lah dia melebihi Artis terkenal di Dunia, akan lebih
Afdhol lagi jika semakin dekat dengan Kepala Pemerintahan, sebab setiap saat
Pers akan sedia menolong nya menjadi terkenal.
Terakhir ada masukan sangat berarti dari Pak Mahfud Md,
bahwa sebaiknya didirikan "Kebun Koruptor"di Indonesia layaknya Kebun
Binatang Ragunan, yang penghuninya justru akan dipenuhi orang-orang Penting di
Republik ini. Kita tunggu saja apa selanjutnya yang akan terjadi dan
penyelesaian kasus seperti biasa akan tetap menjadi bunga-bunga berita di
berbagai media sebagai umpan menarik Iklan terbanyak yang notabene sebagai
penghasilan terbesar Media.
Juga Badan-Badan Baru,Panja-Panja Baru,Pansus-Pansus Baru
dan berbagai macam Jabatan Khusus tentunya yang juga siap dibentuk untuk
menguras Uang negaraKetua KPK akan tetap menjadi incaran banyak Pihak dan dari
berbagai kalangan, masih teringatkan kan saat Uji Kelayakan Fit and Propert
Test Bung Abraham Samad?
Jika Sang ketua sering tampil di TV berarti Dia bukan lah
Ketua KPK tapi Pemain Sinetron.
Benarkah..???
Mari kita Tunggu bersama kelanjutannya.
Sebaiknya mari kita lihat apa yang ditulis seorang teman
ini, mungkin anda adalah salah satu Peminatnya, hehehe…
Mendirikan Sekolah Korupsi Indonesia
Mr. Korup berencana menyiapkan sebuah sekolah tinggi yang
berbasis pada disiplin ilmu korupsi. Kampusnya akan didirikan di seluruh
Indonesia. Dan program studi yang disepakati adalah Program Studi Teknik
Korupsi (S1). Gelar yang didapatkan adalah Sarjana Korupsi S. Krop (Sekrop)
Berikut mata kuliah keahlian yang diajarkan pada Program
Studi Teknik Korupsi:
1. Pengantar Ilmu Korupsi 2 SKS
2. Pengantar Budaya Korupsi 2 SKS
3. Perekonomian Indonesia 2 SKS
4. Korupsi Dasar I 8 SKS
5. Matematika Korupsi 4 SKS
6. Hukum Dagang dan Perdata 3 SKS
7. Sistem Korupsi 4 SKS
8. Sejarah Korupsi 2 SKS
9. Korupsi Dasar II 4 SKS
10. Manajemen Korupsi 2 SKS
11. Perilaku Organisasi 2 SKS
12. Studi Kelayakan Korupsi 4 SKS
13. Pengantar Aplikasi Korupsi 8 SKS
14. Manajemen Proyek 4 SKS
15. Korupsi Menengah I 4 SKS
16. Korupsi Menengah II 4 SKS
17. Aplikasi Korupsi 8 SKS.
18. Kapita Selekta Pengantar Bertahan Hidup di Bui 4 SKS
Tempat Magang:
1. Departemen Keuangan.
2. KPU.
3. BUMN.
4. Departemen Agama.
Dijamin Sangat membantu anda menjadi seorang Koruptor
Sejati…!!!
Belum ada sejarah nya seorang Koruptor yang hidup Miskin.
Berminat..???
Yuk…. Persiapkan Diri kita dan anak-anak kita.!!!
Tapi maaf dech sebelumnya karena Penulis nggak berminat, soalnya udah terbiasa
hidup Miskin.
Karena hidup Miskin itu menurut saya bisa jadi jaminan untuk hidup berumur lebih panjang
dan lebih bisa mendekatkan kita dengan tempat Ibadah dan bisa bertemu siapa saja 'tanpa' ada yang
curiga dan mengatakan sumpah serapah apalagi didemo segala..
Ya Kan..?
hehehe… Sukses Dech buat yang telah sudi Mampir ke Blog Saya ini dan saya ucapkan Terima Kasih.
Wassalam...
Fauzan Albantani
Tulisan ini juga udah pernah saya muat di:
http://fauzanalbantani.wordpress.com/